Sistem Pendidikan Finlandia Akan Diubah Menjadi Tidak Ada Mata Pelajaran

Esignaturelegalwiki – Pendidikan dapat menjadi elemen yang sangat penting dalam pembangunan sumber daya manusia di suatu negara, terutama di negara berkembang seperti Indonesia. Hampir semua sekolah di negara kita memprioritaskan mata pelajaran seperti matematika dan fisika sebagai mata pelajaran favorit mereka. Namun sayangnya, menurut TIMSS (Trends in International Mathematics and Science Study), rata-rata anak Indonesia hanya bisa menduduki peringkat ke-45 dari 50 negara yang disurvei.

Beda lagi dengan Finlandia, negara dengan sistem pendidikan terbaik yang sering dibicarakan orang akan menghapus sistem mata pelajaran. Nantinya, matematika, fisika, bahkan sejarah tidak lagi diajarkan secara terpisah. Bahkan, sistem ini bisa dibilang cukup radikal dalam dunia pendidikan. Dilansir dari Quartz, Finlandia tentu memiliki tujuan untuk ini. Mari berdiskusi bersama!
Pada 2020, seluruh sekolah di Finlandia akan meniadakan pelajaran matematika, fisika, sejarah, dan mata pelajaran yang berdiri sendiri-sendiri.

Faktanya, pelajaran fisika dan bahasa telah dihilangkan dari kurikulum Finlandia untuk mereka yang berusia 16 tahun. Guru juga mengajar siswa lebih ke arah pengetahuan praktis. Mata pelajaran seperti matematika dan sejarah akan dihilangkan. Di Helsinki, sekolah bahkan sudah mulai menerapkannya. Tapi bukan berarti siswa tidak mengerti angka dan sejarah sama sekali, mereka akan mempelajarinya secara kontekstual.

Matematika, yang sering dianggap mimpi buruk bagi siswa, sudah tidak ada lagi. Sementara di semua negara banyak siswa yang berlomba-lomba untuk mendapatkan 100 poin dalam matematika. Namun, sekolah Finlandia tampaknya benar-benar fokus pada bagaimana siswa memperoleh pengetahuan yang dapat diterapkan di kemudian hari.

Siswa akan menerima pelajaran untuk memahami sesuatu secara utuh. Misalnya, dengan mempelajari pembentukan negara-negara Eropa, siswa akan belajar tentang sejarah mereka, seperti apa perekonomian saat itu, dan seperti apa budaya di masa lalu. Nah, jika itu masalahnya, kelas tidak akan terganggu hanya dalam sejarah atau matematika. Jadi tidak ada lagi mata pelajaran, sekarang mereka menyebutnya ‘fenomena’ belajar.

Dengan keputusan besar ini, otomatis mengubah sistem pendidikan guru di Finlandia. Sebelumnya, guru dikelompokkan ke dalam berbagai mata pelajaran, seperti guru matematika, guru fisika, dll. Jika sistem mata pelajaran ingin dihapuskan, semua guru dituntut menguasai fenomena yang diajarkan. Guru diharapkan tidak hanya mengajarkan angka dan hafalan siswa, tetapi juga pengetahuan yang lebih dalam, seperti nilai dan moral yang berkaitan dengan suatu fenomena. Langkah ini memang akan menjadi reformasi besar sistem pendidikan Finlandia yang dianggap ideal oleh banyak orang

Di masa lalu, banyak perusahaan mencari orang yang bisa mengoperasikan komputer. Tapi sekarang, dengan hampir semua orang mahir dengan komputer, bisnis membutuhkan lebih dari sekedar keterampilan itu. Ditanya tentang alasan keputusan Finlandia untuk menghapus mata pelajaran tersebut, manajer pengembangan Helsinki Pasi Silander mengatakan bahwa banyak aspek dunia telah berubah, dengan begitu banyak perkembangan teknologi, cara mengajar yang lama dan tidak lagi memiliki nilai praktis.

Padahal, pada hakikatnya pelajaran kalkulus, integral dan logaritma yang diajarkan dalam matematika sangat tidak praktis bagi mereka yang bekerja di luar bidang keilmuan. Jika seorang siswa akhirnya menjadi astronot, matematika dan fisika bisa menjadi sangat penting, tetapi bagi seorang wirausahawan, mereka tidak membutuhkan perhitungan yang rumit itu.

Bukan lagi berita bahwa Finlandia telah menjadi kiblat sistem pendidikan di seluruh dunia berkat sistemnya yang benar-benar “berani”. Dengan jam pelajaran yang singkat dan tanpa beban pekerjaan rumah dan ujian nasional, Finlandia mungkin masih menjadi negara dengan keterampilan membaca dan berhitung terbaik.

Lantas, dengan dihapuskannya sistem mata pelajaran, apakah Finlandia akan tetap menjadi yang terbaik? Kita lihat saja setelah tahun 2020. Jika sistem ini berhasil, banyak negara di dunia yang pasti akan mengikuti sistem pendidikan ini. Lalu bagaimana dengan Indonesia?

Jika melihat rencana Finlandia untuk menghapus matematika, sepertinya itu hanya bisa menjadi “impian” bagi pelajar Indonesia. Masih banyak hal yang harus diperbaiki agar sistem pendidikan di Indonesia saat ini dapat berfungsi secara optimal. Alih-alih menuai keuntungan yang diprediksi pemerintah Finlandia sebelumnya, penghapusan mata pelajaran seperti matematika di Indonesia saat ini justru berisiko membuat anak-anak kamu malas. Jadi apa yang Anda pikirkan ?

Sumber:

Kelas Elektronika