Gunung Argapura: Legenda Alam Jawa Timur yang Memesona

Gunung Argapura atau Argopuro, yang terletak di perbatasan tiga kabupaten, Situbondo, Probolinggo, dan Bondowoso, merupakan bekas gunung berapi aktif dengan ketinggian kurang lebih 3.088 meter di atas permukaan laut. Gunung ini merupakan bagian dari Pegunungan Iyang yang mencakup lima kabupaten di Provinsi Jawa Timur. Argopuro terkenal sebagai destinasi pendakian yang menantang dan tidak mudah dilalui, sehingga menarik minat para pendaki untuk menaklukannya.

Gunung Argopuro memiliki daya tarik tersendiri, diantaranya yaitu:

Arti Nama Gunung Argopuro

Nama Argopuro terdiri atas dua suku kata, yakni ‘Argo’ dan ‘Puro’. Argo berarti gunung, sedangkan Puro berarti pura. Nama Argopuro diambil karena di jalur pendakiannya terdapat berbagai reruntuhan pura dan spot kompleks bekas candi yang menyerupai pura. Menurut sejarah dan kepercayaan masyarakat sekitar, Gunung Argopuro dulunya merupakan sebuah kerajaan dan keraton yang dihuni oleh Prabu Brawijaya. Oleh karena itu, tak heran jika banyak reruntuhan pura yang ditemukan di jalur pendakian gunung ini.

Memiliki Tiga Puncak

Gunung Argapura memiliki tiga puncak, yaitu Puncak Rengganis dengan ketinggian 2.980 meter di atas permukaan laut, Puncak Arca atau Hyang atau Puncak Semu, dan Puncak Argopuro dengan ketinggian 3.088 meter di atas permukaan laut. Puncak Rengganis menjadi alasan Gunung Argopuro diberi nama seperti itu karena di puncak tersebut terdapat reruntuhan kerajaan dan keraton milik Prabu Brawijaya. Selain itu, Puncak Rengganis memiliki kawah bernama Sijeding yang dijadikan sebagai tempat penemuan reruntuhan bangunan kerajaan paling tinggi di Indonesia. Di puncak tersebut juga terdapat Kawasan Suaka Margasatwa Dataran Tinggi Hyang dengan luas kurang lebih 15 hektar. Para pendaki berkesempatan untuk melihat satwa liar seperti babi hutan, merak, ayam hutan, hingga kucing hutan. Pesona bunga edelweis setinggi 1 sampai 2 meter juga akan menanti di puncak.

Legenda dan Cerita Mistis

Banyaknya penemuan reruntuhan pura dan candi di Gunung Argapura menimbulkan banyak legenda dan cerita mistis. Legenda tersebut bermula dari Prabu Brawijaya yang tidak ingin mengakui putrinya, Dewi Rengganis, yang merupakan hasil hubungannya dengan salah satu selir. Dewi Rengganis merasa tidak dianggap oleh ayahnya dan memilih turun gunung serta tinggal di sebuah danau yang kini dikenal dengan Danau Taman Hidup. Masyarakat percaya bahwa pendaki harus menjaga ucapan dan tingkah laku selama di lokasi, karena Dewi Rengganis akan menurunkan kabut gelap sebagai peringatan bagi mereka yang tidak sopan.

Selain itu, banyak cerita mistis yang berkembang di sekitar Gunung Argopuro, seperti adanya suara-suara aneh di malam hari, atau penampakan makhluk gaib yang seringkali menghantui para pendaki yang melewati jalur pendakian. Namun, bagi sebagian pendaki, hal ini justru menambah sensasi dan tantangan dalam menaklukan Gunung Argopuro.

Baca juga: Rental Mobil Bali Murah

Kondisi Jalur Pendakian

Jalur pendakian Gunung Argopuro cukup sulit dan menantang, sehingga hanya cocok untuk para pendaki yang sudah berpengalaman. Ada beberapa jalur pendakian yang dapat dipilih, di antaranya jalur Cikasur dan jalur Baderan. Kedua jalur ini memiliki karakteristik yang berbeda-beda, mulai dari medan yang curam dan terjal hingga hutan yang lebat. Selain itu, pendaki juga harus memperhatikan cuaca yang berubah-ubah dan persediaan air yang cukup, karena jalur pendakian Gunung Argopuro tidak memiliki sumber air yang memadai.

Namun, keindahan alam yang ditawarkan Gunung Argopuro sangat memikat. Para pendaki akan melewati hutan yang lebat dengan berbagai jenis tumbuhan yang masih asri, serta panorama pegunungan yang menakjubkan. Di sepanjang jalur pendakian, terdapat juga beberapa spot foto yang instagramable dan menjadi favorit para pendaki untuk berfoto.

Gunung Argopuro merupakan destinasi pendakian yang menantang dan menawarkan keindahan alam yang luar biasa. Meskipun sulit dilalui, namun jalur pendakian Gunung Argopuro memiliki daya tarik tersendiri yang membuat para pendaki ingin kembali lagi. Dengan kondisi jalur yang sulit, para pendaki harus mempersiapkan diri dengan matang sebelum memulai pendakian dan selalu memperhatikan keselamatan diri. Namun, semua usaha dan perjuangan untuk menaklukkan Gunung Argopuro akan terbayar dengan kepuasan dan kenangan yang tak terlupakan.